Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan
prinsip yang baku dalam agama ini. Dalam al-Qur’anul Karim, Allah menjadikan
sikap tersebut sebagai salah satu ciri khas orang-orang beriman. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّمَا كَانَ
قَوۡلَ
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
إِذَا
دُعُوٓاْ
إِلَى
ٱللَّهِ
وَرَسُولِهِۦ
لِيَحۡكُمَ
بَيۡنَهُمۡ
أَن
يَقُولُواْ
سَمِعۡنَا
وَأَطَعۡنَاۚ
وَأُوْلَٰٓئِكَ
هُمُ
ٱلۡمُفۡلِحُونَ
٥١
وَمَن
يُطِعِ
ٱللَّهَ
وَرَسُولَهُۥ
وَيَخۡشَ
ٱللَّهَ
وَيَتَّقۡهِ
فَأُوْلَٰٓئِكَ
هُمُ
ٱلۡفَآئِزُونَ
٥٢
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin apabila
mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka ialah ucapan, ‘Kami mendengar dan taat.’ Mereka itulah
orang-orang yang beruntung. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
takut kepada Allah serta bertakwa kepada-Nya, mereka adalah orang-orang yang
mendapat kemenangan.” (an-Nur: 51-52)
Allah subhanahu wa ta’ala mengancam orang yang
menyelisihi perintah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ancaman
yang berat,
فَلۡيَحۡذَرِ ٱلَّذِينَ
يُخَالِفُونَ
عَنۡ
أَمۡرِهِۦٓ
أَن
تُصِيبَهُمۡ
فِتۡنَةٌ
أَوۡ
يُصِيبَهُمۡ
عَذَابٌ
أَلِيمٌ
٦٣
“Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi
perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (an-Nur:
63)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah, “Maksudnya,
(menyelisihi) perintah, jalan, manhaj, thariqah, sunnah, dan syariat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wassalam. Maka dari itu, semua ucapan dan perbuatan wajib
ditimbang dengan ucapan dan perbuatan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam;
apabila sesuai dengan ucapan dan perbuatan beliau, diterima, dan apabila
berbeda atau menyelisihinya, tertolak dan kembali kepada pengucap dan
pelakunya, siapa pun dia. Telah pasti (sah) hadits dalam ash-Shahihain dan
lainnya, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda,
‘Barang siapa mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada perintah kami padanya,
amalan tersebut tertolak.’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ
سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
“Barang siapa membenci
Sunnahku, dia tidak termasuk golonganku.” (HR. al-Bukhari no. 5063 dan Muslim no.
1401, dari Anas bin Malik )
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.